Cerita Si Kancil Dan Musang Yang Licik - Suatu hari, si kancil sedang berjalan-jalan di pinggir sungai tempat tinggal para buaya. Tidak seperti biasnya, ia menyusuri sungai yang ada di pinggir hutan tersebut. Karena baru kemarin si kancil dan para buaya bertemu.
Kemudian, ia dikejutkan dengan kemunculan seekor musang yang tiba-tiba hadir di hadapannya. Si kancil yang sedang berjalan kaget bukan kepalang. "Hai cil, mau kemana kamu?" tanya si musang secara tiba-tiba turun dari ranting pohon tepat di hadapan si kancil. Si kancil yang sedang berjalan sambil melamun sangat kaget dengan kemunculan si musang. "Duh musang, ngagetin aku saja! Bisa ga sih datang tidak bikin aku kaget?" kata si kancil dengan nada kesal saking kagetnya. "He...he...he...maaf cil, soalnya aku buru-buru ingin mengabarkan dari majikanku si harimau bahwa kamu sedang di incar oleh para pemburu" kata si musang. "Loh, bukannya kamu yang sering di cari-cari para peternak. Kan kamu yang sering mencuri ternak ayam di kampung dekat hutan ini!" kata si kancil. "Huh...sial, ternyata si kancil sudah mengetahuinya, padahal aku ingin menjebak dia agar masuk ke dalam perangkap para peternak ayam itu" si musang berpikir sejenak mencari akal untuk menjebak si kancil. "Eh...uh...ah...mas sih, kok aku gak tahu" si musang kikuk menjawb pertanyaan si kancil. "Begini cil, sebetulnya aku juga takut di tangkap para peternak ayam.
Tapi aku ingin menyampaikan pesan kepada kamu, bahwa kamu di cari oleh si harimau di bawah pohon durian itu" si musang ingin menjebak kancil agar masuk dalam perangkap yang ada di bawah pohon durian itu. "Baiklah, aku kesana!" kata si kancil. Kemudian si kancil pergi menuju pohon durian yang di tunjukkan oleh si musang. "Mana si harimau, kok gak ada yah?" si kancil melongok-longok di bawah pohon durian. Tiba-tiba, si kancil melihat seutas tali yang di tutupi dedaunan tepat dibawah kakinya. "Oooh...ini pasti kerjaan si musang ingin menjebak ku nih, awas kamu musang" perlahan-lahan, si kancil memindahkan jebakan tali itu sedikit bergeser ke kanan. Lalu ia kembali menemui si musang. "Hei musang! aku sudah bertemu dangan si harimau dan katanya ia juga ingin ketemu dengan kamu, ada yang ingin disampaikan kepadamu, penting banget!" kata si kancil kepada si musang. "Eh...kok kamu gak kena...maksudku...si harimau mau ketemu aku! Dimana cil?" si musang berkata kikuk, ia terheran-heran. "Itu dibawah pohon durian tadi, katanya kamu mau dikasih beberapa ekor ayam hasil tangkapan si harimau pagi ini!" kata si kancil. "Baiklah, aku segera kesana!" kata si musang senang sekali akan mendapatkan ayam hasil tangkapan si harimau. Ia pun bergegas menuju pohon durian. Sesampainya disana, ia teringat tempat jebakan yang dipasang para peternak ayam. "Sepertinya jebakan kemarin ada disini, tapi kok gak ada ya?" si musang mencari-cari dimana jebakan itu berada. Baru satu langkah ia ke kanan, tiba-tiba... siuuuuut...braaaak...si musang kini tergantung, kakinya sebelah di atas tanah. Spontan ia berteriak meminta tolong. "Tolong...tolooong...toloooong..." teriak si musang.
Si kancil yang mendengar teriakan si musang, bergegas menuju pohon durian. Namun terlambat, si musang telah tertangkap oleh para peternak ayam. Si musang dibawa ke perkampungan, dan si kancil hanya bisa melihat si musang yang malang dari kejauhan.
Komentar
Posting Komentar